Mata Pelajaran : Akhlak (Taklimul Muta’alim)
Materi : Bersungguh-sungguh
dalam belajar
Pemateri :
Ust. Kharisman, S.Pd.I
Hendaklah pelajar bersungguh-sungguh
sampai merasakan letih guna mencapai kesuksesan, dan tak kenal berhenti, dan
dengan cara menghayati keutamaan ilmu. Ilmu itu kekal, sedang harta adalah
fana, seperti apa yang dikemukakan oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib:
Kami rela, bagian Allah untuk kami
Ilmu untuk kami, harta buat musuh
kami
Dalam waktu singkat, harta jadi
musnah
Namun ilmu, abadi tak akan sirna
Ilmu yang bermanfaat akan menjunjung
tinggi nama seseorang, tetap harum namanya walaupun ia sudah mati. Dan karena
begitu, ia dikatakan selalu hidup abadi. Syaikhul Ajall Al-Hasan bin Ali
Al-Marghibaniy membawakan syi'ir buat kami:
Kaum bodoh, telah mati sebelum mati
Orang alim, tetap hidup walaupun
mati
Demikian pula Syaikhul Islam
Burhanuddin :
Kebodohan membunuh si bodoh sebelum
matinya
Belum dikubur, badanya telah jadi
pusara
Orang hidup tanpa berilmu, hukumnya
mati
Bila bangkit kembali, tak kan bisa
bangkit kembali
Lain lagi :
Orang berilmu, hidup kekal setelah
mati
Ruas tubuhnya telah hancur lebur di
timbun duli
Orang bodoh, jalan di bumi, mati
hukumnya
Dikira hidup, nyatanya mati.
Bagi orang yang berakal, telah
cukuplah merasa terpanggil Menuju kesuksesan berilmu sebagaimana
kelezatan-kelezatan ilmu, fiqih dan kebahagiaan yang timbul bila sedang faham
terhadap suatu masalah.
No comments:
Post a Comment