Mata
Pelajaran : Shorof (Jurmiyah)
Materi : Tanda-tanda i'rob
rofa' (عَلاَمَاتُ الرَّفْعِ)
Pemateri : Ust. Yunus, S.E.I.
Tanda-tanda i'rob rofa' (عَلاَمَاتُ الرَّفْعِ)
dalam ilmu nahwu
Setelah posting yang lalu saya menjelaskan apa
itu i'rob dan pembagiannya (bisa dibaca selengkapnya tentang i'rob di sini), di
postingan kali ini saya akan menjelaskan dengan rinci tentang apa saja
tanda-tanda i'rob rofa' dalam ilmu nahwu.
Suatu kata dapat diketahui dibaca rofa' jika ia
memiliki salah satu dari 4 tanda i'rob rofa', tanda-tanda tersebut yaitu :
kharokat dhommah, huruf wawu, huruf alif, dan huruf nun. Keempat tanda ini jika
memasuki salah satu kata (baik itu isim atau fi'il) maka kata tersebut dalam
keadaan i'rob rofa'. Nah, dari keempat tanda tersebut dhommah merupakan tanda
yang biasa mewakili i'rob rofa' (atau tanda utama i'rob rofa' adalah dhommah).
A. Dhommah 'ُ
'
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas bahwa
Dhommah merupakan tanda yang biasa mewakili i'rob rofa' atau tanda utama i'rob
rofa', jadi jika ada suatu kata baik itu isim (kata benda) atau fi'il (kata
kerja) yang mempunyai harakat dhommah maka ia pasti dibaca rofa'.
Adapaun tanda dhammah, maka ia menjadi tanda
bagi rofa' pada empat tempat:
Isim
Mufrad
isim atau kata benda yang menunjukan arti satu,
contoh : كِتَابٌ artinya 'buku' atau 'suatu buku', berbeda
dengan isim tasniyah yang menunjukan arti dua contoh: كِتَابَانِ
artinya 'dua buku', atau isim jamak yang menunjukan arti 3 atau lebih, contoh: كُتُبٌ. nah kita kembali ke pembahasan i'rob
rofa', bahwa tempat pertama untuk dommah adalah pada isim mufrad (menunjukan
arti satu), perhatikan contoh berikut:
Zaid telah berdiri قَامَ زَيْدٌ
Perhatikanlah huruf dal 'دٌ' pada kata yang saya tandai hijau 'زَيْدٌ', kata tersebut berharokat dhommah dan ia
termasuk isim mufrad (menunjukan arti satu) selain itu dia juga menempati
posisi sebagai fa'il (subjek/pelaku). Dan seperti yang telah disebutkan bahwa
isim mufrad adalah tempat pertama bagi dhammah.
2.
Jamak Taksir
Tempat kedua bagi dhomah yang menjadi tanda
i'rob rofa' adalah jamak taksir, jamak taksir sendiri adalah isim (kata benda) yang
menunjukan arti lebih dari 2 atau banyak dan termasuk bentuk jamak yang tidak
beraturan, contoh : كُتُبٌ (kitab-kitab). Adapun contoh jamak taksir
dalam kalimat adalah sebagai berikut:
جَاءَ الرِجَالُ Para
lelaki sudah tiba
Perhatikanlah kata yang saya tandai hijau 'الرِجَالُ', kata tersebut berharokat dhommah dan ia
termasuk jamak taksir (jamak yang terpecah dari bentuk aslinya) selain itu dia
juga menempati posisi sebagai fa'il (subjek/pelaku). Dan seperti yang telah
disebutkan bahwa jamak taksir merupakan tempat kedua bagi dhammah.
3.
Jamak Muannats Salim
Tempat selanjutnya bagi dhomah yang menjadi
tanda i'rob rofa' adalah jamak muannats salim, jamak ini adalah bentuk jamak
teratur (السَّالِمِ) yang dikhususkan untuk perempuan (المُؤَنَّثِ). Contoh : 'orang-orang (pr) yang beriman'مُؤْمِنَاتٌ . Adapun contoh jamak muannats salim yang
dibaca rofa yaitu:
جَاءَتْ المُؤمِنَاتُ orang-orang
(pr) yang beriman telah datang
Perhatikanlah kata yang saya tandai hijau 'المُؤمِنَاتُ', kata tersebut berharokat dhommah dan ia
termasuk jamak muannats salim, selain itu dia juga menempati posisi sebagai
fa'il (subjek/pelaku). Dan seperti yang telah disebutkan bahwa jamak muannats
salim merupakan tempat ketiga bagi dhammah.
4. Fi'il Mudhore yang di akhir katanya tidak
terhubung dengan apapun.
Tempat selanjutnya bagi dhomah yang menjadi
tanda i'rob rofa' adalah fi'il mudhore yang di akhir katanya tidak terhubung
dengan apapun. contoh: 'يَكْتُبُ'
Nah, yang dimaksud dengan 'fi'il mudhore yang
di akhir katanya tidak terhubung dengan apapun' adalah ketika fi'il (kata
kerja) tersebut :
Tidak
terhubung dengan alif tasniyah (alif yang menunjukan arti dua) 'ان', contoh : 'يَكْتُبَانِ'
'dia berdua sedang menulis'
Tidak
terhubung dengan wawu jamak (wawu yang menunjukan arti jamak mudzakar salim) 'ون', contoh: 'يَكْتُبُوْنَ'
'mereka laki-laki sedang menulis'
Tidak
terhubung dengan ya muannats mukhotobah (huruf yaa yang menunjukan arti 'kamu
perempuan sedang melakukan'), contoh: 'تَكْتُبِيْنَ'
'kamu perempuan sedang menulis'
Tidak
terhubung dengan huruf nun taukid (huruf nun yang dapat menguatkan suatu kata
kerja), contoh: 'يَكْتُبَنَّ' 'dia laki-laki benar-benar sedang
menulis'.
Tidak
pula terhubung dengan huruf nun niswah (nun yang menunjukan arti 'mereka
perempuan sedang melakukan'), contoh: 'يَكْتُبْنَ'
'mereka perempuan sedang menulis' naaah, jika suatu fi'il mudhore terhubung
dengan kelima huruf di atas, maka kata kerja tersebut tidak dapat menerima
harakat dhomah.
Berikut ini contoh fi'il mudhore yang di akhir
katanya tidak terhubung dengan apapun dan fi'il tersebut dibaca rofa':
Muhammad sedang menulis surat مُحَمَّدٌ
يَكْتُبُ الرِسَالَةَ
Perhatikanlah huruf baa 'بُ' pada kata yang saya tandai hijau 'يَكْتُبُ', kata tersebut berharokat dhommah dan ia
termasuk fi'il mudhore yang di akhir katanya tidak terhubung dengan alif
tasniyah, wawu jamak, yaa muannats mukhotobah, nun taukid, dan nun niswah.
B. Wawu 'و'
Tanda i'rob rofa' yang kedua yaitu huruf wawu 'و', jadi sudah barang tentu jika suatu kata
(isim) yang di akhir hurufnya terdapat huruf wawu, maka ia termasuk kata yang
dibaca rofa'.
Adapaun tanda wawu, maka ia menjadi tanda bagi
rofa' pada dua tempat:
1.
Jamak Mudzakkar Salim
Seperti yang sudah dijelaskan dalam postingan
yang lalu (klik di sini) bahwa tanda jamak mudzakkar salim adalah wawu dan nun
/ yaa dan nun, naaah, wawu dalam jamak mudzakkar salim ini adalah menjadi tanda
bagi i'rob rofa'. coba perhatikan contoh berikut:
إِنَّمَا المُؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ
sesungguhnya orang-orang (laki-laki) yang
beriman adalah bersaudara
Perhatikanlah huruf wawu 'و' pada kata yang saya tandai hijau ' المُؤْمِنُوْنَ', kata tersebut terhubung dengan huruf
wawu yang mana ia adalah tanda jamak mudzakkar salim, maka kata tersebut
'al-mu'minuuna' dibaca rofa' dengan tanda rofa' nya yaitu huruf wawu.
2.
Asmaul Khomsah
Tempat kedua bagi WAWU untuk menjadi i'rob
rofa' yaitu asmaul khomsah (أسْمَاءُ
الخَمْسَةِ), dan isim-isim lima tersebut adalah:
أَبُوكَ
– abbuuka = Bapakmu
أَخُوْكَ –
akhuuka = Saudara laki-lakimu
حَمُوْكَ –
hamuuka = papanmu
فُوْكَ
– fuuka = mulutmu
ذُوْ مَالٍ –
dzuu maalin = yang mempunyai harta
nah jika dilihat secara seksama, sebenernya
kelima kata di atas adalah gabungan (susunan idhofah) dari dua kata yang
kemudian ditengahi dengan huruf wawu. Kita ambil satu contoh di atas:
أَبُوكَ =
أَبٌّ+وْ+كَ
salah satu yang membuat khusus dari isim asmaul
khomsah adalah ia harus ditambah dengan huruf wawu (jika dia dalam keadaan
rofa'). jadi jika ditanya kata ' أَبُوكَ '
itu i'robnya apa? maka jawabannya adalaah i'rob rofa'. tanda rofa' nya adalah
wawu (sebagai pengganti dommah) karena ia termasuk asmaul khomsah.
Baca lebih lengkap tentang asmaul khomsah di
sini.
C. ALIF (ا)
Isim
Tasniyah
Tanda i'rob rofa' yang ketiga adalah alif, dan
tempat alif hanya berada di isim tasniyah, dan yang dimaksud dengan isim
tasniyah adalah isim yg menunjukan arti dua, isim ini harus ditambah alif dan
nun (ِا+ن) di akhir katanya untuk keadaan i'rob
rofa', contoh: 'كِتَابَانِ', dan ditambah yaa dan nun (يْ+نِ) di
akhir katanya untuk keadaan i'rob nashob dan jer, contoh : 'كِتَابَيْنِ'.
Nah, seperti yang tadi saya bilang, bahwa untuk
menjadi i'rob rofa' maka isim tasniyah harus ditambah alif dan nun (ا+ن) karena memang tanda rofa' yang ketiga
adalah alif nya isim tasniyah. contoh isim tasniyah beri'rob rofa' dalam sebuah
kalimat:
Dua
orang islam telah datang جَاءَ مُسْلِمَانِ
nah kata 'muslimaani' adalah dalam keadaan
i'rob rofa' karena ia menjadi fa'il (subjek) tanda rofa' nya adalah alif karena
ia termasuk isim tasniyah.
D. Nun (Tetapnya Nun)
Af'alul Khomsah
Tanda i'rob rofa' yang terakhir adalah
'nun/tetapnya nun', dan tempat untuk 'nun' ini hanya terdapat pada af'alul
khomsah. Nah, seperti yang sudah saya jelaskan pada postingan sebelumnya
tentang af'alul khomsah, bahwa af'alul khomsah adalah 'kata kerja yang lima'
yaitu semua kata kerja yang berwazan :
تَفْعَلَانِ =
Kamu berdua (laki-laki) sedang mengerjakan
يَفْعَلَانِ =
Dia berdua (laki-laki) sedang mengerjakan
تَفْعَلُوْنَ =
Kalian (laki-laki) sedang mengerjakan
يَفْعَلُوْنَ =
Mereka (laki-laki) sedang mengerjakan
تَفْعَلِيْنَ =
Kamu (wanita) sedang mengerjakan
Perhatikan nun di akhir setiap kata, nun
tersebut adalah sebagai tanda rofa' bagi af'alul khomsah. contoh af'alul
khomsah dalam kalimat :
Kamu berdua berangkat ke sekolah pagi-pagi أَنْتُمَا
تَذْهَبَانِ إلى المَدْرَسَةِ صَبَاحاً
kata yang ditandai biru adalah termasuk af’alul
khomsah, kenapa ia dibaca rofa’? karena ia menjadi خَبَر
‘khobar’ dan setiap khobar (predikat) harus dibaca rofa’, dan tanda rofa’ bagi
af’alul khomsah adalah tetapnya huruf nun.
Demikian sekilas tentang muqoddimah dalam kitab
tersebut. Semoga menjadi menfaat bagi kita semua. Wallahu A’lamu bi
Al-Showaab.
*Editor. Ust. Ahmad Asrori, S.H.