Saturday, 16 October 2021

Bulughul Marom - MENJADI ORANG YANG TAQWA

Mata Pelajaran                        : Hadis (Bulughul Marom)

Materi                                      : MENJADI ORANG YANG TAQWA

Pemateri                                  : Ust.Syahidin Ghofur, S.Pd.I

 

اتق الله : ولا تحقرن من المعرف شيءا، ولو ان تفرغ من دلوك فى اناءالمستسقى. وا ن تلقى اخاك ووجهك اليه منسط واياك واسبال الا زار، فا ن اسبال الا زار من المخيلة و لا يحبها الله، وان امرؤ شتمك وعيرك بأمر ليس فيك فلا تعيره بأمر هو فيه، ودعه يكون وباله عليه، واجره لك، ولا تسبن احدا.

 

" Bertaqwalah kepada Alloh dan jangan engkau meremehkan perkara kebijakan dalam bentuk apapun, sekalipun engkau harus menuangkan timbamu kepada bejana orang yang meminta minum kepadamu, atau kamu harus menyambut saudaramu dengan wajah yang selalu berseri. Dan tinggalkanlah perbuatan isbalul izaar ( berpakaian terlalu panjang sehingga menempel tanah ) karena perbuatan itu merupakan penampilan yang sombong dan tak disukai Allah. Dan apabila ada orang yang mencacimu dan menyipatimu denagan hal-hal yang belum pernah engkau lakuakan, maka janganlah engkau balas menyipatinya dengan hal-hal yang benar-benar pernah ia lakuakan. Akan tetapi biarkanlah ia, karena ia sendirlah yang akan menanggung dosnya, sedangkan pahalnya hanya engkau mengambilnya. Dan camkanlah jangan engkau sekali-kali mencaci seseorang."

 

Khulashoh Nurul Yaqin Juz 2 - Tawanan Perang Badar

Mata Pelajaran                        : Tarikh (Khulashoh Nurul Yaqin Juz 2)

Materi                                      :  Tawanan Perang Badar

Pemateri                                  : Ust. Nur Hadziq, S.Pd.I

 

Tentang tawanan perang Badar yang jumlahnya ada 70 orang, menurut umar di bunuh saja, menurut abu bakar di bebaskan dengan cara pakai tebusan mulai 2000 dirham sampai 1 dinar. Pendapat abu bakar yang di terima. Untuk yang fakir di minta mengajar membaca 10 anak Madinah sebagai tebusan.

Khulashoh Nurul Yaqin Juz 3 - Pengiriman Beberapa Tentara Untuk Menaklukkan Negeri Syam (Suriah)

Mata Pelajaran                        : Tarikh (Khulashoh Nurul Yaqin Juz 3)

Materi                                      : Pengiriman Beberapa Tentara Untuk Menaklukkan Negeri Syam (Suriah)

Pemateri                                  : Ust. Ghufroni Misbah, S.Pd.I

 

الدرس العاشر

 تجهيز الجيوش لفتح الشّام

PENGIRIMAN BEBERAPA TENTARA UNTUK MENAKLUKKAN NEGERI SYAM (SURIAH)

فى السّنة الثّالثة عشرة من الهجرة جهّز ابو بكر اربعة جيوش سيّرها الى الشّام

Dalam tahun 13 Hijriyah, Abu Bakar menyiapakan empat pasukan yang dikirimkan ke negeri Syam.

فلمّا علم (هرقل) ملك الرّوم بمسير الجيوش الإسلاميّة جمع جيوشه فاجتمع له من الرّوم عدد عظيم , فوجّه لكلّ قائد من قوّاد المسلمين جيشا يفوق مامعه

Ketika Heraklius, Kaisar Rum mengetahui perjalanan tentara Islam itu, segeralah ia mengumpulkan tentaranya yang besar jumlahnya. Maka tiap-tiap pemimpin atau jenderal Islam itu dihadapkan pada tentara Rum (Romawi.red) yang jumlahnya jauh lebih banyak daripada tentara Islam.

وأشار عمر بن العاص على قوّاد المسلمين بالإجتماع فى اليرموك وكتبوا بذالك الى ابى بكر وطلبوا منه المدد , فاستحسن اجتماعهم

Amr bin Ash lalu memberi petunjuk kepada para pemimpin tentara Islam itu agar berkumpul di Yarmuk. Kemudian para pemimpin itu  mengirimkan surat kepada Khalifah Abu Bakar untuk meminta bantuan. Oleh Khalifah Abu Bakar dianggup baiklah berkumpulnya mereka itu.

وكتب الى خالد بن الوليد يأمره بالمسير الى الشّام

Kemudian Abu Bakar  kirimkan surat kepada Khalid bin Walid dan diperintahkanya berjalan menuju negeri Syam.

فاستخلف خالد المثّنّى بن حارثة الشّبيانىّ وسار الى الشّام فى عشرة آلاف من فرسان المسلمين فوصل الى اليرموك بعد ان فتح فى طريقه بلدانا كثيرة

Urusan daerah Parsi oleh Khalid bin Walid digantikan pada Mutsanna bin Harisah As syaibani. Ia sendiri menuju ke negri Syam dengan membawa 10.000 Pasukan berkuda (kavaleri). Maka sampailah tentara itu di Yarmuk seudah menaklukkan beberapa negri di tengah perjalananya.

أسئلة

فى اىّ سنة بدأ غزوة الشّام ؟ ماذا فعل ملك الرّوم حينما بلغه مسير الجيوش الإسلاميّة لقتاله ؟ ماذا فعل قوّاد جيش المسلمين عند ذالك ؟ ماذا فعل الخليفة حينما وصله كتاب القوّاد ؟

Pertanyaan: Pada tahun berapakah dimulainya memerangi negri Syam. Apakah yang dikerjakan oleh Kaisar Rum ketika mengetahui perjalanan tentara Islam yang akan memerangi mereka itu? Apakah yang dikerjakan para jendral tentara Islam ketika mengetahui jumlah musuh yang besar itu?Apakah yang dikerjakan oleh Khalifah Abu Bakar ketika surat para jendral Islam tadi telah sampai pada beliau?

 

 

Taklimul Muta’alim - Bersungguh-sungguh dan cita-cita luhur

Mata Pelajaran                        : Akhlak (Taklimul Muta’alim)

Materi                                      : Bersungguh-sungguh dan cita-cita luhur

Pemateri                                  : Ust. Kharisman, S.Pd.I

 

Pelajar harus luhur cita-citanya dalam berilmu. Manusia itu akan terbang dengan cita-citanya, seperti halnya burung terbang dengan kedua sayapnya.

Abuth-Thoyyib berucap:

"mungkin kadar ahli cita, si cita-cita kan didapati

kejutan kadar orang mulya, sikemulyaan kan di temui"

 

Pangkal kesuksesan adalah kesungguhan dan cita-cita yang luhur.

Demikian pula sebaliknya, bila ita-citanya tinggi tapi tidak ada kesungguhan berusaha, atau sungguh-sungguh tetapi tidak bercita-cita tinggi, maka hanya sedikit pula ilmu yang berhasil didapatkannya.

 

Di dalam kitab Makarimul Akhlak, Syaikhul Imam Al-Ustadz Ridladdin mengemukakan, bahwa kaisar Dzul Qarnain dikala berkehendak menaklukan dunia timur dan barat bermusyawarah dengan para Hukama' dan katanya : Bagaimana saya harus pergi untuk berkuasa dan kerajaan ini, padahal dunia ini hanya sedikit , fana dan hina, yang berarti ini bukan ita-cita luhur? Hukama menjawab: “Pergilah Tuan, demi mendapat dunia dan akherat.” Kaisar menyahut: “Inilah yang baik.”

 

Rasulullah saw. Bersabda : “Sungguh, Allah senang perkara-perkara yang luhur tetapi benci yang hina.'

Ada dikatakan : Abu Hanifah berkata kepada Abu Yusuf : "Hati dan akalmu tertutup. Tapi engkau bisa keluar dari belenggu itu dengan cara terus-terusan belajar. Jauhilah malas-malas yang jahat dan petaka itu.”

Syi'ir diucapkan:

"Bertumpuk malu, lemah dan sesal

Kebanyakan dari akibat orang malas beramal

Buanglah segan untuk membahas yang belum jelas

Segala yang kau tahu, dan yang ragu akibat malas"

Kata mutiara di atas : malas Sikap adalah timbul dari akibat jarang menghayati kemulyaan dan keutamaan ilmu.”

Friday, 15 October 2021

Aqoidu Diniyah Juz 4 - Pelajaran ke-empat : Sifat Wajib (Wujud)

Mata Pelajaran                        : Akidah (Aqoidu Diniyah Juz 4)

Materi                                      : Pelajaran ke-empat : Sifat Wajib (Wujud)

Pemateri                                  : Ust. Ahmad Khosim, S.H.I

 

Pelajaran ke-empat

Sifat wajib

Sifat wujud adalah termasuk sifat nafsiyah, maksudnya bahwa Allah benar-benar ada. Tidak ada keraguan, Allah ta'ala sudah berfirman : 

إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِی خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَٱلۡأَرۡضَ فِی سِتَّةِ أَیَّامࣲ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ 

sedangkan dalil aqlinya : bahwa wujud alam semesta itu menunjukkan wujudnya Allah, karena alam itu terbuat dari benda dan sifat baru. Semua perkara yang memiliki sifat baru pasti tidak bisa wujud tanpa ada yang mewujudkan. Jadi alam semesta itu wujud ada yang mewujudkan yaitu Allah yang memiliki sifat Qodim.

Jurumiyah - FI'IL MADHI, MUDHARIK, AMAR

Mata Pelajaran                        : Nahwu Shorof (Jurumiyah)

Materi                                      : FI'IL MADHI, MUDHARIK, AMAR

Pemateri                                  : Ust. Muhammad Yunus, S.E

 

باب الأفعال

 

الأفعالُ ثلاثة: ماضٍ ، ومُضارعٌ، وأمر، نحو: ضَرَبَ ، ويَضرِبُ ، واضرِبْ.

 

فالماضي مفتوحُ الآخر أبدا،والأمر مجزومٌ أبدا،والمضارع ما كان في أوله إحدى الزوائدِ الأربعِ التي يجمَعُهَا قولُك: أنَيتُ، وهو مرفوعٌ أبدا، حتى يدخُلَ عليه ناصِبٌ أو جازِم، فالنَّواصبُ عَشَرَة، وهي: أَنْ، ولَنْ، وإذنْ، وكَيْ، ولام كي، ولام الجُحُود، وحتى ، والجوابُ بالفاء والواو وأو.

 

والجوازِمُ ثمانيةَ عَشَر، وهي: لَمْ، لَمَّا، ألَمْ، ألَمَّا،ولام الأمر والدعاء،ولا في النَّهيِ والدعاء، واِنْ ، وما، ومَنْ، ومهما، واِذْما، وأَيُّ، ومتى، وأَيَّانَ، وأينَ، وأَنَّى ، وحَيثُمَا، وكيفما، وإذا في الشِّعر خاصة.

 

Fi'il atau kata kerja itu ada 3 (tiga) yaitu fi'il madhi, fi'il mudharik, fi'il amar. Contoh ضَرَبَ ، ويَضرِبُ ، واضرِبْ

 

Fi'il madhi (kata kerja bentuk lampau) huruf akhirnya berharkat fatah selamanya.

Fi'il amar (kata kerja bentuk perintah) i'rab jazam selamanya.

Fi'il mudharik (kata kerja bentuk sekarang dan yang akan datang) adalah fi'il yang huruf awalnya terdiri dari salah satu huruf yang 4 (empat) yang terkumpul dalam kata أنَيتُ yaitu alif, nun, yak, tak.

Fi'il mudharik di-i'rob rafak kecuali setelah kemasukan amil nashab atau jazam.

Adapun amil yang menashabkan fi'il mudharik ada 10 (sepuluh) yaitu أَنْ، ولَنْ، وإذنْ، وكَيْ، ولام كي، ولام الجُحُود، وحتى ، والجوابُ بالفاء والواو وأو

Adapun amil yang menjazamkan fi'il mudharik ada 8 (delapan) yaitu لَمْ، لَمَّا، ألَمْ، ألَمَّا،ولام الأمر والدعاء،ولا في النَّهيِ والدعاء، واِنْ ، وما، ومَنْ، ومهما، واِذْما، وأَيُّ، ومتى، وأَيَّانَ، وأينَ، وأَنَّى ، وحَيثُمَا، وكيفما، وإذا

Yanbu’a Jilid 7 - Idghom Mutajanitsain

Mata Pelajaran                        : Tajwid (Yanbu’a Jilid 7)

Materi                                      : Idghom Mutajanitsain

Pemateri                                  : Ust. Lukman Hakim, S.H.I

 

2. Idghom Mutajanitsain

ialah huruf sukun bertemu huruf yang sama makhrojnya tapi berbeda sifatnya di Al-Qur'an ada 7 yaitu : Ta' sukun bertemu Dal, Dal sukun bertemu Ta', Ta sukun bertemu Tho, Tho sukun bertemu Ta', Tsa sukun bertemu Dzal, Dzal sukun bertemu Dho dan Ba sukun bertemu Mim


Idghom Mutajanitsain

Idghom Mutajanitsain


Lubabul Hadis - Manfaat Membaca La ilaha Ila Allah

Mata Pelajaran                        : Hadis (Lubabul Hadis)

Materi                                      : Manfaat Membaca La ilaha Ila Allah

Pemateri                                  : Ust. Oko Haryono, S.Th.I

 

وقال صلى الله عليه وسلم: أَدُّوا زَكَاةَ أبْدَانِكُمْ بِقَوْلِ لا إلٰهَ إلاَّ الله

 

Rosululloh SAW bersabda, "Penuhilah zakat tubuhmu dengan ucapan laa ilaaha illa allah”

Dalam hadits ini menjelaskan tentang pentingnya mengucapkan lafadz "laa ilaha illallah" sehingga nabi mengibaratkan seperti fungsi dari zakat yaitu untuk membersihkan diri kita.

Artinya bahwa dengan memperbanyak mengucapkan lafadz kalimat tauhid tersebut berati kita telah membersihkan diri kita dari berbagai dosa yang kita lakukan setiap hari baik itu disengaja maupun tidak. Karena kita sebagai manusia biasa kadang tidak terasa selama sehari semalam nelakukan dosa, karena manusia adalah tempat salah dan dosa.

Maka sudah sepatutnya kita harus selalu memohon ampunan kepada Allah, salah satunya dengan selalu berdzikir laailaha illallah.

Dalam hadits yang lain. Imam Ibnu Asakir dari ibnu Abbas berkata, Rosululloh SAW bersabda, “Sesungguhnya kalimat laa ilaaha illa alloh itu bisa menghindarkan orang yang mengucapkannya dari 99 macam pintu coba'an (bala'), yang paling rendah dari cobaan itu adalah rasa susah”.

Dalam hadits ini juga disebutkan dengan mengucapkan kalimat tauhid tersebut, mendapatkan fungsi atau manfaat yang sama seperti shidaqoh/zakat yaitu dapat menghindarkan dari bala'(cobaan), yang paling rendah dari cobaan itu adalah rasa susah.

Demikian penjelasan hadits tentang keutamaan lafadz "Laailaha illallah" yang sungguh banyak sekali manfaatnya kalau kita mau mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat dan bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Amin...

Mabadik Fiqih Juz 2 - Mandi

Mata Pelajaran                        : Fiqih (Mabadik Fiqih Juz 2)

Materi                                      : Mandi

Pemateri                                  : Ust. Muhammad Muatok, M.Pd

 

 MANDI 

مَا الْغُسْلُ

apa itu mandi 

هُوَ غَسْلُ جِسْم الْإِنْسَانِ كُلِّهِ مِنْ أَعْلَى الرَّأْسِ إِلَى مُنْتَهَى قَدَمِهِ

ialah membasuh semua bagian badan manusia mulai dari atasnya kepala sampai pucuk delamaan (tungkak) nya badan 

كَمْ فُرُوْضُ الْغُسْلِ

berapa fardhunya mandi itu 

فُرُضُهُ ثَلَاثَةٌ

fardhunya ada tiga 

الْأَوَّلُ النِِّيَةُ عِنْدَ غَسْلِ أَوَّلِ جُزْءٍ مِنَ الْبَدَنِ

(1) niat ketika membasuh awal bagian dari badan 

الثَّانِي إِزَالَةُ النَّجَاسَةِ مِنَ الْبَدَنِ

(2) menghilangkan najis dari badan 

الثَّالِثُ وُصُوْلُ الْمَاءِ إِلَى جَمِيْعِ الْبَشَرَةِ وَالشَّعْرِ

(3) sampainya air ke semua bagian kulit dan rambut 

مَا نِيَّةُ الْغُسْلِ

apa niat mandi 

هِيَ نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ

ialah saya mandi karena menghilangkan hadast besar 

مَا الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ

apa hadast besar itu 

هُوَ كُلُّ  مَا أَوْجَبَ الْغُسْلَ

ialah setiap perkara yang mewajibkan mandi 

مَا الَّذِيْ يُوْجَبُ الْغُسْلَ

perkara  apa yang mewajibkan mandi 

الْجَنَابَةُ وَاْلحَيْضُ وَالنِّفَاسُ وَالْوِلَادَةُ وَاْلمَوْتُ

yaitu junub , haid , nifas , melahirkan , dan mati . 

مَا الْجَنَابَةُ

apa itu junub 

هِيَ الْجِمَاعُ وَنُزُوْلُ اْلمَنِيِّ

yaitu jima (berkumpulnya suami istri) dan keluarnya mani  . 

مَا اْلحَيْضُ

apa itu haid 

هُوَ الدَّمُ الْخَارِجُ مِنَ الْمَرْأَةِ بَعْدَ تِسْعِ سِنِيْنَ عَلَى سَبِيْلِ الصِّحَةِ وَالْعَادَةِ

ialah darah yang keluar dari orang perempuan setelah ia berumur sembilan tahun melalui jalan yang sehat dan kebiasaan 

مَا النِّفَاسُ

apa nifas itu 

هُوَ الدَّمُ الْخَارِجُ مِنَ الْمَرْأَةِ عَقِبَ الْوِلَادَةِ

ialah darah yang keluar dari orang perempuan ketika sesudah melahirkan 

مَاذَا يَحْرُمُ عَلَى الْجُنُبِ

perkara apa yang diharamkan bagi orang yang junub 

يَحْرُمُ عَلَيْهِ  : (1) الصَّلَاةُ (2) وَالطَّاوَافُ(3)  وَمَسُّ الْمُصْحَفِ وَحَمْلُهُ (4) وَقِرَاءَةُ الْقُرْاَنِ(5)  وَالْمُكْثُ فِي الْمَسْجِدِ

haram baginya  : (1) sholat , (2) thowaf , (3) menyentuh dan membawa al qur an , (4) membaca al quran , (5) dan berdiam diri di masjid 

مَاذَا يَحْرُمُ عَلَى الْحَائِضِ وَالنُّفَسَاءِ

perkara apa yang diharamkan bagi orang yang haid dan nifas 

الصَّلَاةُ وَالصَّوْمُ وَمَا يَحْرُمُ عَلَي الْجُنُبِ

sholat , puasa , dan sesuatu yang diharamkan dalam junub 

Sulam Taufiq - Yang Wajib bagi Orang Tua dan Penguasa

Mata Pelajaran                        : Fiqih (Sulam Taufiq)

Materi                                      : Yang Wajib bagi Orang Tua dan Penguasa

Pemateri                                  : Usth. Siti Qomariah, S.Pd


فَصْلٌ : فِيما يَجِبُ على وُلاةِ الأُمُورِ

 

يَجِبُ [وُجُوبًا كِفائِيًّا] على وَلِيِّ الصَّبِيِّ والصَّبِيَّةِ المُمَيِّزَيْنِ أنْ يَأْمُرَهما بِالصَّلاةِ ويُعَلِّمَهُما أَحْكامَها بَعْدَ سَبْعِ سِنِينَ [قَمَرِيَّةٍ] ، ويَضْرِبَهُما على تَرْكِها بَعْدَ عَشْرِ سِنِينَ، كَصَوْمٍ أَطاقاهُ، ويَجِبُ عليه أَيْضًا تَعْلِيمُهُما [مِنَ العَقائِدِ والأَحْكامِ] ما [يُمْكِنُهُما فَهْمُهُ، وتَعْلِيمُهُما ما] يَجِبُ [بَعْدَ البُلُوغِ] عليهما وما يَحْرُمُ [كَذٰلكَ، وكَذا مَشْرُوعِيَّةُ نَحْوِ السِّواكِ].

 

ويَجِبُ على وُلاةِ الأمْرِ [أيِ الخَلِيفَةِ ومَنْ يَنُوبُ عنه] قَتْلُ تارِكِ الصَّلاةِ [ولَوْ فَرْضًا واحِدًا] كَسَلًا [بَعْدَ إنْذارِهِ بِشُرُوطِهِ] إنْ لم يَتُبْ [أي إنْ لم يُصَلِّ] ، وحُكْمُهُ [أنَّهُ] مُسْلِمٌ.

 

ويَجِبُ على كُلِّ مُسْلِمٍ أَمْرُ أَهْلِهِ [أي زَوْجَتِهِ وأَهْلِ بَيْتِهِ ومَحارِمِهِ] بِها [أي الصَّلاةِ]، وقهرُهُمْ [على فِعْلِها إنْ قَصَّرُوا]، وتَعْلِيمُهُمْ أَرْكانَها وشُرُوطَها ومُبْطِلاتِها، و[كذٰلكَ] كُلُّ مَنْ قَدِرَ عليه مِنْ غَيْرِهِمْ.

 

Fasal: Yang Wajib bagi Orang Tua dan Penguasa

 

Wajib kifayah bagi wali (orang tua atau yang lain) anak kecil yang tamyiz untuk memerintahkan mereka shalat dan mengajarkan hukum-hukumnya setelah tujuh tahun (qomariyah / hijriyah). Dan memukul mereka apabila meninggalkan shalat setelah usia 10 tahun sebagaimana puasa apabila mampu. Wajib bagi wali untuk mengajarkan anak-anak tentang akidah dan hukum menurut kemampuan si anak dan mengajarkan mereka apa yang wajib setelah baligh dan perkara yang haram dan sunnahnya perkara seperti siwak.

 

Wajib bagi penguasa yakni Khalifah dan orang yang di bawahnya membunuh orang yang tidak shalat walaupun satu shalat fardhu karena malas setelah diperingati dengan syarat-syaratnya apabila tidak bertaubat (tetap tidak shalat). Hukumnya, dia muslim.

 

Wajib bagi muslim menyuruh keluarganya yakni istri, anak dan mahramnya untuk shalat dan memaksa mereka melakukannya apabila mereka melanggar. Wajib mengajarkan rukun-rukun shalat, syarat-syarat dan yang membatalkan shalat. Begitu juga setiap orang yang mampu dari yang lain.

Taklimul Muta’alim - Pesan Al Hakim tentang Anjuran Bermusyawarah

Mata Pelajaran                        : Akhlak (Taklimul Muta’alim)

Materi                                      : Pesan Al Hakim tentang Anjuran Bermusyawarah

Pemateri                                  : Ust. Muhammad Agus Salim, S.Pd


قال الحكيم رحمة الله عليه: إذا ذهبت إلى بخارى فلا تعجل فى الإختلاف إلى الأئمة وامكث شهرين حتى تتأمل وتختار أستاذا، فإنك إن ذهبت إلى عالم وبدأت بالسبق عنده فربما لا يعجبك درسه فتتركه فتذهب إلى آخر، فلا يبارك لك فى التعلم.    فتأمل فى شهرين فى اختيار الأستاذ، وشاور حتى لا تحتاج إلى تركه والاعراض عنه فتثبت عنده حتى يكون تعلمك مباركا وتنتفع بعلمك كثيرا.


Al-Hakim berucap : “Jikalau engkau pergi ke Bochara, janganlah engkau ikut-ikut perselisihan para imam. Tenanglah lebih dulu selama dua bulan, guna mempertimbangkan dan memilih guru. Karena bisa juga engkau pergi kepada orang alim dan mulai belajar kepadanya, tiba-tiba pelajarannya tidak menarik dan tidak cocok untukmu, akhirnya belajarmupun tidak dapat berkah. Karena itu, pertimbangkanlah dahulu selama dua bulan untuk memilih gurumu itu, dan bermusyawarahlah agar tepat, serta tidak lagi ingin berpindah ataupun berpaling dari guru tersebut. Dengan begitu, engkau mendapat kemantapan belajar di situ, mendapat berkah dan banyak kemampaatan ilmu yang kamu peroleh.”

Kesimpulan :

1.      Dalam memilih ilmu Bagi pelajar, hendaklah memilih mana yang terbagus dan dibutuhkan dalam kehidupan agmanya pada waktu itu, lalu yang untuk waktu yang akan datang.

2.      Dalam memilih guru, hendaklah mengambil yang lebih alim, waro’ dan juga lebih tua usianya. 

3.      seharusnya pelajar suka bermusyawarah dalam segala hal yang dihadapi.

والله اعلم بالصواب