Saturday, 16 October 2021

Taklimul Muta’alim - Bersungguh-sungguh dan cita-cita luhur

Mata Pelajaran                        : Akhlak (Taklimul Muta’alim)

Materi                                      : Bersungguh-sungguh dan cita-cita luhur

Pemateri                                  : Ust. Kharisman, S.Pd.I

 

Pelajar harus luhur cita-citanya dalam berilmu. Manusia itu akan terbang dengan cita-citanya, seperti halnya burung terbang dengan kedua sayapnya.

Abuth-Thoyyib berucap:

"mungkin kadar ahli cita, si cita-cita kan didapati

kejutan kadar orang mulya, sikemulyaan kan di temui"

 

Pangkal kesuksesan adalah kesungguhan dan cita-cita yang luhur.

Demikian pula sebaliknya, bila ita-citanya tinggi tapi tidak ada kesungguhan berusaha, atau sungguh-sungguh tetapi tidak bercita-cita tinggi, maka hanya sedikit pula ilmu yang berhasil didapatkannya.

 

Di dalam kitab Makarimul Akhlak, Syaikhul Imam Al-Ustadz Ridladdin mengemukakan, bahwa kaisar Dzul Qarnain dikala berkehendak menaklukan dunia timur dan barat bermusyawarah dengan para Hukama' dan katanya : Bagaimana saya harus pergi untuk berkuasa dan kerajaan ini, padahal dunia ini hanya sedikit , fana dan hina, yang berarti ini bukan ita-cita luhur? Hukama menjawab: “Pergilah Tuan, demi mendapat dunia dan akherat.” Kaisar menyahut: “Inilah yang baik.”

 

Rasulullah saw. Bersabda : “Sungguh, Allah senang perkara-perkara yang luhur tetapi benci yang hina.'

Ada dikatakan : Abu Hanifah berkata kepada Abu Yusuf : "Hati dan akalmu tertutup. Tapi engkau bisa keluar dari belenggu itu dengan cara terus-terusan belajar. Jauhilah malas-malas yang jahat dan petaka itu.”

Syi'ir diucapkan:

"Bertumpuk malu, lemah dan sesal

Kebanyakan dari akibat orang malas beramal

Buanglah segan untuk membahas yang belum jelas

Segala yang kau tahu, dan yang ragu akibat malas"

Kata mutiara di atas : malas Sikap adalah timbul dari akibat jarang menghayati kemulyaan dan keutamaan ilmu.”

No comments:

Post a Comment