Mata Pelajaran : Akhlak (Taklimul Muta’alim)
Materi : Bersungguh-sungguh
dan cita-cita luhur
Pemateri :
Ust. Kharisman, S.Pd.I
Pelajar harus luhur cita-citanya
dalam berilmu. Manusia itu akan terbang dengan cita-citanya, seperti halnya
burung terbang dengan kedua sayapnya.
Abuth-Thoyyib berucap:
"mungkin kadar ahli cita, si
cita-cita kan didapati
kejutan kadar orang mulya,
sikemulyaan kan di temui"
Pangkal kesuksesan adalah
kesungguhan dan cita-cita yang luhur.
Demikian pula sebaliknya, bila
ita-citanya tinggi tapi tidak ada kesungguhan berusaha, atau sungguh-sungguh
tetapi tidak bercita-cita tinggi, maka hanya sedikit pula ilmu yang berhasil
didapatkannya.
Di dalam kitab Makarimul Akhlak,
Syaikhul Imam Al-Ustadz Ridladdin mengemukakan, bahwa kaisar Dzul Qarnain
dikala berkehendak menaklukan dunia timur dan barat bermusyawarah dengan para
Hukama' dan katanya : Bagaimana saya harus pergi untuk berkuasa dan kerajaan
ini, padahal dunia ini hanya sedikit , fana dan hina, yang berarti ini bukan
ita-cita luhur? Hukama menjawab: “Pergilah Tuan, demi mendapat dunia dan
akherat.” Kaisar menyahut: “Inilah yang baik.”
Rasulullah saw. Bersabda : “Sungguh,
Allah senang perkara-perkara yang luhur tetapi benci yang hina.'
Ada dikatakan : Abu Hanifah berkata
kepada Abu Yusuf : "Hati dan akalmu tertutup. Tapi engkau bisa keluar dari
belenggu itu dengan cara terus-terusan belajar. Jauhilah malas-malas yang jahat
dan petaka itu.”
Syi'ir diucapkan:
"Bertumpuk malu, lemah dan
sesal
Kebanyakan dari akibat orang malas
beramal
Buanglah segan untuk membahas yang
belum jelas
Segala yang kau tahu, dan yang ragu
akibat malas"
Kata mutiara di atas : malas Sikap
adalah timbul dari akibat jarang menghayati kemulyaan dan keutamaan ilmu.”
No comments:
Post a Comment