Mata Pelajaran : Akhlak (Akhlak Lilbanin Juz 2)
Materi : BAB 1 (Akhlaq)
Pemateri : Ust. Kharisman, S.Pd.I.
AKHLAK
Wahai anak yang tercinta sesungguhnya akhlak yang baik itu
menyebabkan kebahagiaan bagimu didunia dan akhirat. Tuhanmu ridha kepadamu.
Engkau dicintai oleh keluargamu dan semua orang, sedang engkau hidup antara
mereka secara terhormat. Kebalikannya adalah akhlak yang buruk . ia adalah
sumber (penyebab) kesengsaraanmu di dunia dan akhirat. Allah membencimu, engkau
benci keluargamu dan semua orang dan engkau hidup di antara mereka dalam
keadaan hina.
Maka hendaklah engkau memiliki akhlak mulia dan adab yang baik
semenjak kecilmu agar engkau dibesarkan dan terbiasa dalam keadaan itu pada
waktu besar. Engkau harus lebih dulu memaksakan dirimu atas hal itu hingga ia
menjadi watak pada akhirnya. Allah ta’ala berfirman : “telah beruntunglah orang
yang mensucikan jiwa itu, dan telah merugilah orang yang mengotorinya”. (asy
syams – 9). Nabi SAW bersabda yang terbanyak memasukkan manusia ke dalam syurga
adalah ketakwaan kepada allah dan akhlak yang baik. Orang mukmin yang paling
sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya. Sungguh orang mukmin bisa
mencapai derajat seperti orang yang berpuasa dan bersholat dengan akhlaknya
yang baik”.
Sesungguhnya orang-orang tidak melihat kepada ketampanan wajahmu
maupun kebaruan bajumu, tetapi mereka melihat kepada akhlakmu. Sebagaimana kata
syair : “janganlah kamu melihat baju seseorang, jika kamu ingin mengenalnya,
lihatlah adabmu, jika kayu garu tidak semerbak baunya, tidaklah orang bisa
membedakan antara garu dan kayu”. Penyair lain berkata : “tidaklah bermanfaat
bagi pemuda wajahnya yang tampan, apabila akhlaknya tidak baik”. Begitu pula
ilmu tidak bermanfaat bila disertai akhlak yang buruk. Orang berilmu yang buruk
akhlaknya lebih dibenci oleh masyarakat dari pada orang bodoh. Hendaklah engkau
memperhatikan pendidikan akhlakmu sebagaimana engkau memperhatikan menuntut
ilmu-ilmu dan pengetahuan.
Apabila anak sudah dewasa dan terbiasa dengan akhlak yang buruk,
maka sulit sekali untuk mendidik dan memperbaikinya. Kadangkala hal itu tidak
mungkin terwujud sama sekali. Sebagaimana kata penyair : “kadangkala adab itu
bermanfaat bagi anak-anak pada waktu kecil, tetapi sesudah itu tidaklah
bermanfaat adab itu baginya, sesungguhnya ranting yang lunak akan lurus jika
meluruskannya, dan tidaklah kayu menjadi lunak walaupun engkau meluruskannya.
Wahai murid tercinta ! engkau telah membaca jilid pertama dari buku
ini dan mendapat manfaat baginya. Dihadapanmu ini adalah jilid dua, maka
pahamilah baik-baik dan amalkan isinya agar engkau menjadi orang yang beruntung
dan baik akhlakmu serta terdidik jiwamu sehingga engkau peroleh kebaikan
didalam dunia dan agama.
Demikian sekilas pembahasan dalam kitab tersebut. Semoga menjadi
menfaat bagi kita semua. Wallahu A’lamu bi Al-Showaab.
*Editor. Ust. Ahmad Asrori, S.H.
No comments:
Post a Comment