Mata Pelajaran : Fiqih (Mabadi Fiqih Juz 3)
Materi : Macam-macam Najis
Pemateri : Ust. Muhammad Muatok, M.Pdالنَّجَاسَاتُ ثَلَاثَةُ
أنْوَاعٍ: مُغَلَّظَةٌ وَمُخَفَّفَةٌ وَمُتَوَسِّطَةٌ.
·
Najis-najis itu ada 3 macam, yaitu: 1. Mughalladhah (Najis yang
berat), 2. Mukhaffafah (Najis yang ringan), 3. Mutawassithah (Najis
pertengahan).
النَّجَاسَةُ المُغَلَّظَةُ
هِيَ: نَجَاسَةُ الكَلْبِ وَالخِنْزِيْرِ وَلُعَابِهِمَا وَمَخَاطِهِمَا وَعَرَقِهِمَا
وَمَا تَوَلَّدَ مِنْهُمَا أَوْ مِنْ أحَدِهِمَا وَلَوْ مَعَ حَيَوَانٍ طَاهِرٍ.
·
Yang termasuk najis mughalladhah, yaitu: Najisnya anjing dan babi,
termasuk pula air liur, igus dan keringatnya, demikian hasil penyilangan yang
dilahirkan oleh kedua hewan tersebut, sekalipun penyilangan itu dengan
binantang yang suci. Misalnya: anjing atau babi yang dikawinkan dengan
kambing, lalu melahirkan anak, maka anak hasil perkawinan itu termasuk najis
mughalladhah juga.
طَهَارَةُ النَّجَاسَةُ
المُغَلَّظَةِ: يُغْسَلُ مَوْضِعُهَا سَبْعَ مَرَّاتٍ بِمَاءٍ طَهُوْرٍ إحْدَاهُنَّ
بِتُرَابٍ طَهُوْرٍ بَعْدَ زَوَالِ عَيْنِ النَّجَاسَةِ.
·
Cara mensucikan najis mughalladhah, yaitu: Dengan membasuh tempat
yang terkena najis sebanyak 7 kali siraman, yang mana salah satunya dicampur
dengan debu (tanah) yang suci sampai tidak nampak lagi najisnya.
النَّجَاسَةُ المُخَفَّفَّةُ
هِيَ: بَوْلُ الصَّبِيِّ الَّذِي لَمْ يَتَغَذَّ إلَّا بِاللَّبَنِ وَلَمْ يَبْلُغْ
الحَوْلَيْنِ.
·
Yang termasuk najis mukhaffafah, yaitu: Air kencing balita yang
belum kemasukan makanan selain air susu dan belum mencapai usia 2 tahun.
طَهَارَةُ النَّجَاسَةِ
المُخَفَّفَةِ: يُرَشُّ عَلَى مَحَلِّهَا مَاءٌ حَتَّى يَبْتَلَّ.
·
Cara mensucikan najis mukhaffafah, yaitu: Cukup dengan memercikkan
air diatas tempat yang terkena najis hingga tempat itu menjadi basah.
النَّجَاسَةُ المُتَوَسِّطَةُ
نَوْعَانِ: حُكْمِيَّةٌ وَعَيْنٍيَّةٌ:
·
Najis mutawassithah itu ada 2 macam, yaitu: 1. Hukmiyyah (Segi
hukumnya) 2. ’Ainiyyah (Segi kenyataannya).
النَّجَاسَةُ الحُكْمِيَّةُ
هِيَ: الَّتِي لَيْسَ لَهَا جِرْمٌ وَلَا طَعْمٌ وَلَا لَوْنٌ وَلَا رِيْحٌ كَبَوْلِ
غَيْرِ الصَّبِيِّ إذَا جَفَّ وَلَمْ تَظْهَرْ لَهُ صِفَةٌ.
·
Najis Hukmiyyah ialah najis yang tidak nampak kenyataannya, tidak
ada rasanya, warna dan baunya. Seperti: Air kencing selain kencingnya anak
kecil yang apabilah air kencingnya telah mengering yang sifatnya sudah hilang
sama sekali.
طَهَارَةُ النَّجَاسَةِ
الحُكْمِيَّةِ: تَطْهُرُ بِغُسْلِهَا بِالمَاءِ وَلَوْ مَرَّةً وَاحِدَةً.
·
Cara mensucikan najis hukmiyyah, yaitu: Cukup membasuh dengan air
walaupun hanya dengan satu kali siraman saja.
النَّجَاسَةُ العَيْنِيَّةُ
هِيَ: الَّتِي لَهَا جِرْمٌ أوْ طَعْمٌ أوْ لَوْنٌ أوْ رِيْحٌ كَالغَائِطِ وَالرَّوْثِ
والدَّمِ وَالقَيْحِ وَالقَيْءِ وَالمُسْكِرِ المَائِعِ وَالمَذِيِّ والوَدِيِّ وَالمَيْتَةُ
بِجَمِيْعِ أجْزَائِهَا (إلَّا مَيْتَةَ الأدَمِيِّ وَالسَّمَكِ وَالجَرَادِ) وَلَبَنِ
حَيٍّ لَا يُؤْكَلُ لَحْمُهُ (غَيْرَ الأدَمِيِّ) وَالجُزْءِ المُنْفَصِلِ مِنَ الحَيَوَانِ
الحَيِّ (غَيْرَ الأدَمِيِّ وَالسَّمَكِ وَالجَرَادِ).
·
Najis ’Ainiyyah ialah najis yang nampak kenyataannya atau rasanya,
warna serta baunya. Seperti: Kotoran manusia, benda cair yang memabukkan, air
madzi, air wadi, bangkai beserta seluruh bagian-bagiannya (kecuali mayat
manusia, bangkai ikan, bangkai belalang), susu binantang hidup yang dagingnya
haram dimakan (selain susu manusia) dan anggota yang terpisah dari binantang
yang hidup (selain anggota yang berasal dari manusia, ikan, belalang).
طَهَارَةُ النَّجَاسَةِ
العَيْنِيَّةِ: يُغْسَلُ مَحَلُّهَا بِالمَاءِ حَتَّى يَزُوْلَ طَعْمُ النَّجَاسَةِ
وَرِيْحُهَا وَلَوْنُهَا، وَلَا يَضُرُّ بَقَاءُ الطَّعْمِ وَحْدِهِ أوِ الرِّيْحِ
وَالَّلوْنِ مَعًا عَسُرَ ذَلِكَ.
·
Cara mensucikan najis ’Ainiyyah, yaitu: Dengan membasuh tempat
yang terkena najis dengan air sampai hilangnya rasa, bau dan warnanya, tetapi
tidak mengapa kalau yang tertinggal hanya rasa dan warna yang merupakan noda
yang sulit dihilangkan.
طَهَارَةُ الخَمْرِ:
تَطْهُرُ الخَمْرُ إذَا صَارَتْ خَلًّا بِنَفْسِهَا.
·
Cara mensucikan Khamar (tuak, arak atau minuman keras lainnya),
yaitu: dapat menjadi suci apabilah sudah berubah menjadi cukak dengan
sendirinya (tidak karena diolah atau diberi campuran obat agar bisa menjadi
cukak, kalau perubahan itu karena diolah atau dicampur dengan sesuatu, maka
khamar itu tetap nijis).
طَهَارَةُ جِلْدِ المَيْتَةِ:
يَطْهُرُ جِلْدُ المَيْتَةِ بِالدَّبْغِ إلَّا جِلْدَ مَيْتَةِ الكَلْبِ وَالخِنْزِيْرِ
وَمَا تَوَلَّدَ مِنْهُمَا أَوْ مِنْ أحَدِهِمَا مَعَ حَيَوَانٍ طَاهِرٍ.
·
Cara mensucikan kulit bangkai dengan cara disamak, kecuali kulit
anjing, babi dan binantang hasil perkawinan dari kedua binantang itu, walaupun
dikawinkan dengan binantang yang suci.
No comments:
Post a Comment