Saturday, 13 November 2021

Lubabul hadis - 4 Hadis tentang keutamaan basmalah

Mata Pelajaran       : Hadis (Lubabul hadis)

Materi                    : 4 Hadis tentang keutamaan basmalah

Pemateri                 : Ust. Oko Haryono, S.Th.I

Bab Ketiga, Menerangkan Keutamaan Membaca Bismillahir Rohmanir Rohim,

Nabi Muhammad SAW bersabda :

مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُوْلُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِلَّا ذَابَ الشَّيْطَانُ كَمَا يَذُوْبُ الرَّصَاصُ عَلَى النَّارِ

“Tidaklah seorang hamba mengucapkan “Bismillahir Rohmanir Rohim” (Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) kecuali syetan meleleh seperti melelehnya timah di atas api”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :

مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُوْلُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِلَّا اَمَرَ اللهُ تَعَالٰى الْكِرَامَ الْكَاتِبِيْنَ اَنْ يَكْتُبُوْا فِيْ دِيْوَانِهِ اَرَبَعَمِائَةِ حَسَنَةٍ

“Tidaklah seorang hamba mengucapkan “Bismillahir Rohmanir Rohim” (Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) kecuali Allah yang Maha Luhur memerintah malaikat Kiromal Katibin (Malaikat yang bertugas mencatat amal perbutan manusia) untuk mencatatn 4000 kebaikan di buku catatan amalnya”.

Nabi Muhammad SAW bersabda :

مَنْ قَالَ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ مَرَّةً لَمْ يَبْقَ مِنْ ذُنُوْبِهِ ذَرَّةٌ

“Barang siapa yang mengucapkan “Bismillahir Rohmanir Rohim” (Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) sekali, maka tidaklah tersisa dari dosa-dosanya sebesar dzarrah (1)”

Catatan (1) :
Dzarrah dalam bahasa mengaji kitab kuning dimaknai dengan “sebesar semut pudak” karena para kyai dulu menyebut bahwa ukuran dan bobot makhluk terkecil adalah semut pudak. Sedangkan Dzarrah sendiri adalah unsur paling kecil di dunia, bahkan teori mengatakan adanya proton dan neutron di dalam unsur-unsur atom, ini juga merupakan dzarrah.

Nabi Muhammad SAW bersabda :

مَنْ كَتَبَ بِسْمِ اللهِ فَجَوَّدَ تَعْظِيْمًا لِلّٰهِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ

“Barang siapa menulis “Bismillahi” (Dengan menyebut nama Allah) kemudian dia membaguskan (tulisan itu) sebagai bentuk pengangungan kepada Allah, maka diampuni baginya dosa yang terdahulu (telah dilakukan) dan dosa yang akhir (akan dilakukan)”.

No comments:

Post a Comment