Mata Pelajaran : Hadis (Lubabul hadis)
Materi
: 4 Hadis tentang keutamaan basmalah
Pemateri
: Ust. Oko
Haryono, S.Th.I
Bab Ketiga,
Menerangkan Keutamaan Membaca Bismillahir Rohmanir Rohim,
Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُوْلُ بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِلَّا ذَابَ الشَّيْطَانُ كَمَا يَذُوْبُ
الرَّصَاصُ عَلَى النَّارِ
“Tidaklah seorang
hamba mengucapkan “Bismillahir Rohmanir Rohim” (Dengan menyebut nama Allah yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) kecuali syetan meleleh seperti melelehnya
timah di atas api”.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُوْلُ بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِلَّا اَمَرَ اللهُ تَعَالٰى الْكِرَامَ
الْكَاتِبِيْنَ اَنْ يَكْتُبُوْا فِيْ دِيْوَانِهِ اَرَبَعَمِائَةِ حَسَنَةٍ
“Tidaklah
seorang hamba mengucapkan “Bismillahir Rohmanir Rohim” (Dengan menyebut nama
Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) kecuali Allah yang Maha Luhur
memerintah malaikat Kiromal Katibin (Malaikat yang bertugas mencatat amal
perbutan manusia) untuk mencatatn 4000 kebaikan di buku catatan amalnya”.
Nabi Muhammad SAW
bersabda :
مَنْ قَالَ بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ مَرَّةً لَمْ يَبْقَ مِنْ ذُنُوْبِهِ ذَرَّةٌ
“Barang siapa yang
mengucapkan “Bismillahir Rohmanir Rohim” (Dengan menyebut nama Allah yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang) sekali, maka tidaklah tersisa dari dosa-dosanya
sebesar dzarrah (1)”
Catatan (1) :
Dzarrah dalam bahasa mengaji kitab kuning
dimaknai dengan “sebesar semut pudak” karena para kyai dulu menyebut bahwa
ukuran dan bobot makhluk terkecil adalah semut pudak. Sedangkan Dzarrah sendiri
adalah unsur paling kecil di dunia, bahkan teori mengatakan adanya proton dan
neutron di dalam unsur-unsur atom, ini juga merupakan dzarrah.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَنْ كَتَبَ بِسْمِ اللهِ
فَجَوَّدَ تَعْظِيْمًا لِلّٰهِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا
تَأَخَّرَ
“Barang
siapa menulis “Bismillahi” (Dengan menyebut nama Allah) kemudian dia
membaguskan (tulisan itu) sebagai bentuk pengangungan kepada Allah, maka
diampuni baginya dosa yang terdahulu (telah dilakukan) dan dosa yang akhir
(akan dilakukan)”.
No comments:
Post a Comment