Mata Pelajaran : Tajwid (Yanbu’a jilid 7)
Materi
: Hukum Nun sukun dan tanwin bertemu huruf hijaiyah
Pemateri
: Ust. Luqman, S.H.I.
Umat Islam mempunyai pedoman dalam beragama, yaitu Qur’an dan
hadis. Untuk membaca Qur’an, yang terpenting adalah dapat membacanya dengan
benar dan memahami maknanya. Ilmu tentang cara memelajari membunyikan atau
mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Qur’an maupun bukan
disebut ilmu tajwid.
Hukum nun sukun
dan tanwin ( ـَــًـ ,
ـِــٍـ , ـُــٌـ ) adalah salah satu
tajwid yang terdapat dalam Qur’an. Hukum ini berlaku jika nun sukun atau tanwin
bertemu huruf-huruf hijaiyah tertentu. Pembagian hukum bacaan nun sukun dan
tanwin yang bertemu huruf hijaiyah dibagi menjadi empat.
1.
Izhar
halqi
Izhar mempunyai makna terang atau jelas. Disebut izhar halqi karena
makhraj dari huruf-huruf izhar halqi keluar (diucapkan) dari dalam tenggorakan
(halq). Hukum bacaan ini berlaku jika ada nun sukun atau tanwin yang bertemu
dengan salah satu dari huruf izhar:
. ا، ه،ع، غ، ح، خ
Cara membaca izhar halqi adalah jelas, tanpa dengung. Misalnya
bacaan كُفُوًااَحَدٌ maka huruf wau dengan
harakat fathah tanwin tidak boleh dibaca dengung. Kufuwan ahad.
2.
Idgham
Idgham adalah salah satu hukum dalam ilmu tajwid yang berupa
berpadu atau bercampurnya antara dua buah huruf atau memasukkannya satu huruf
ke dalam huruf yang lainnya. Jika ada nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan
huruf idgham, maka cara membacanya harus melebur. Idham dibagi menjadi dua
yaitu idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah.
Idgham Bighunnah adalah idgham yang dibaca dengan secara dengung
atau ghunnah. Hal ini terjadi jika nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu
dari empat huruf hijaiyah sebagai berikut ini, yakni ي-ن-م-و.
Contohnya:لَهَبٍ وَتَبَّ . Maka huruf wau (و) harus dibaca melebur
dengan huruf sebelumnya. Lahabiw watab.
Idgham Bilaghunnah atau bighairi ghunnah adalah idgham yang dibaca
tanpa dengung. Hal ini terjadi jika nun sukun atau tanwin bertemu dengan dua
huruf hijaiyah berikut ini ل dan ر. Contohnya: وَلَمْ يَكُن لَّهُ . Harus dibaca walam yakul lahu.
3.
Ikhfa’
haqiqi
Secara bahasa, ikhfa’ berarti samar. Jika ada nun sukun atau tanwin
bertemu dengan salah satu huruf ikhfa’, maka harus dibaca samar. Huruf ikhfa’
ada lima belas, yaitu: ت – ث – د – ذ – ز – س – ش – ص – ض –
ط – ظ – ف – ق – ك.
Cara membaca bacaan ikhfa’ haqiqi adalah dari dalam rongga hidung
sampai dengan terlihat samar atau bisa juga menjadi suara “NG” atau “N” ,
sesudah itu disambut dengan dengung sepanjang 1 – 1 1/2 Alif atau bisa kurang
lebih 2 – 3 harakat, kemudian setelah
itu barulah masuk untuk membaca huruf
sesudah nun mati ataupun tanwin tersebut.
Contoh bacaan ikhfa’ haqiqi: مِن دُونِهِمَا. Lafaz tersebut harus dibaca ming duunihimaa.
4.
Iqlab
Secara harfiah, iqlab berarti mengganti. Apabila nun sukun atau
tanwin bertemu dengan huruf ba’ (ب), maka bacaan nun sukun atau tanwin berubah menjadi bunyi mim.
Contoh: لَيُنۢبَذَنَّ harus dibaca
Layumbażanna.
Empat hukum bacaan nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan huruf
hijaiyah tersebut bukan hanya perlu dipahami, tetapi juga perlu dipraktikkan
dalam membaca Qur’an.
No comments:
Post a Comment