Mata Pelajaran : Shorof (Jurmiyah)
Materi : Masdar dan
Pembagianya
Pemateri : Ust. Yunus, S.E.I.
Masdar Secara Bahasa / Etimologi adalah “sumber” dan makna yang
terkadung pada fiil tanpa terikat dengan waktu dan zaman tertentu. Adapun Masdar
Secara Terminologi adalah sebuah isim yang menunjukkan kejadian dan terlepas
dari zaman / tanpa ada ikatan dengan waktu tertentu
Asal Bentuk Masdar diambil dari fiil tsulasi yaitu fiil yang
terdiri dari 3 huruf, dan rubai’ yaitu fiil yang terdiri dari empat huruf,
khumasi yaitu fiil yang terdiri dari lima huruf, tsudasi yaitu fiil yang
terdiri dari enam huruf secara Sama’i yaitu pendengaran tuturan asli dari orang
arab atau qiyaasi
Pengertian lain tentang Masdar adalah kata dasar / isim / nomina
dari suatu Fiil / verba yang tidak ada kaitan dengan pelaku dan waktu tertentu.
Oleh karena itulah mashdar sering disebut musytaq minhu (sumber pengambilan).
Mashdar tidak memiliki pola tertentu karena pola masdar harus dihafal,
sebagaimana tersedia di kamus, masdar hanya bisa diketahui dengan kamus bahasa
arab, atau pelajaran bahasa arab, atau bimbingan guru, tidak ada kaedah khusus
buat masdhar.
Berdasarkan
Kedekatan dengan Fi’il-nya
1. Masdar Ma’nawi
Masdar
ma’nawi merupakan masdar yang memiliki kesamaan dengan fi’il-nya dalam hal
maknanya, namun memiliki lafaz yang berbeda.
Contoh:
جَلَسْتُ
قُعُوْدًا
Masdar
ma’nawi قُعُوْدًا memiliki makna yang sama
dengan fi’il-nya yakni جَلَسَ.
2. Masdar Lafzi
Yang
dimaksud dengan masdar lafzi adalah masdar yang memiliki kemiripan sangat
tinggi dengan lafaz fi’il-nya.
Contoh:
قَتَلْتُهُ
قَتْلاً
Masdar
lafzi قَتْلاً memiliki kemiripan
dengan lafaz fi’il-nya yakni قَتَلَ.
Demikian sekilas penjelasan
dalam kitab tersebut. Semoga menjadi menfaat bagi kita semua. Wallahu
A’lamu bi Al-Showaab.
No comments:
Post a Comment