Wednesday, 1 September 2021

Belajar Bahasa Ahli Surga (Arab) Dengan Nahwu Shorof


Mata Pelajaran            : Shorof (Jurmiyah)

Materi                          : istisna’

Pemateri                      : Ust. Yunus, S.E.I.

 

Pengertian istisna’

Dalam bahasa arab, Istisna’ berfungsi untuk mengecualikan sesuatu. Istisna’ adalah mengecualikan sesuatu dari kelompoknya dengan bantuan alat atau adat istisna’. misalnya saya berkata “para siswa telah hadir kecuali muhammad”, nah kalimat barusan merupakan contoh kalimat istisna’, dimana kata “muhammad disitu disebut mustasna, dan kata “kecuali” merupakan adat/alat istisna’, dan kata “para siswa” disebut mustasna minhu. Adapun pengertian dari istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

 

Pengertian mustasna

الْمُسْتَثْنَى هُوَ اسْمٌ مَنْصُوْبٌ يَقَعُ بَعْدَ أَدَاةٍ مِنْ أَدَوَاتِ الْإِسْتِثْنَاءِ لِيُخَالِفَ مَا قَبْلَهَا فِيْ الْحُكْمِ (فؤاد نعمة، ملخص قواعد اللغة العربية(مصر: نهضة مصر) ص. 79)

 

Mustasna adalah isim manshub yang terletak dibelakang salah satu adat istisna’ untuk menyelisihi kalimat sebelumnya dari segi hukum.

 

Istilah lebih mudahnya mustasna adalah sesuatu yang dikecualikan

 

Pengertian mustasna minhu

الْمُسْتَثْنَى مِنْهُ هُوَ اسْمٌ يَقَعُ قَبْلَ أَدَاةِ الْإِسْتِثْنَاءِ (فؤاد نعمة، ملخص قواعد اللغة العربية(مصر: نهضة مصر) ص. 79)

 

pengertian istisna'

Mustasna minhu adalah isim yang terletak sebelum adat istisna’.

Istilah lebih mudahnya mustasna adalah sesuatu atau kelompok yang mustasna merupakan bagian darinya, atau anggotanya.

 

Pengertian adat istisna’

Adat/alat istisna’ adalah alat yang digunakan untuk mengecualikan

 

Contoh istisna’

Artinya

 

Contoh kalimat  istisna’

 

Para lelaki telah berdiri kecuali zaid

 

قَامَ الرِّجَالُ إِلَّا زَيْدًا

 

Para siswa telah datang kecuali 2 orang

 

حَضَرَ الطُّلَّابُ إِلَّا طَلِبَيْنِ

 

Umat islam telah shalat jum’at kecuali yang sakit

 

صَلَّى الْمُسْلِمُوْنَ الْجُمُعَةَ غَيْرَ الْمَرِيْضِ

 

Para pesawat telah kembali, kecuali satu pesawat.

 

عَادَتِ الطَّائِرَةُ عَدَا طَائِرَةً

 

Para pekerja telah pulang kerumah mereka kecuali muhammad

 

رَجَعَ الْعُمَّالُ إِلَى بَيْتِهِمْ عَدَا مُحَمَّدٍ

 

Para siswa telah lulus ujian kecuali kamu

 

نَجَحَ الطُّلَّابُ فِيْ الْإِمْتِحَانِ سِوَىكَ

 

 

 

Macam-macam istisna’

Istisna’ terbagi menjadi 2 ditinjau dari keterkaitan antara mustasna dengan mustasna minhu, yaitu istisna’ muttashil dan istisna’ munqathi’.

 

Istisna’ muttashil adalah istisna’ yang mustasnanya sejenis dengan mustasna minhu. Contoh:

 

قَامَ الرِّجَالُ إِلَّا زَيْدًا

 

Para lelaki telah berdiri kecuali zaid

 

Pada contoh diatas, mustasnanya adalah زَيْدًا sedangkan mustasna minhunya adalah الرِّجَالُ. Keduanya saling terkait karena mereka sejenis. Maksudnya adalah zaid termasuk laki-laki.

 

Istisna’ munqathi’ adalah istisna’ yang mustasnanya berlainan sejenis dengan mustasna minhu. Contoh:

 

نَامَ سُكَّانُ الْقَرْيَةِ إِلَّا بَقَرَاتِهِمْ

 

Para penduduk desa telah tidur kecuali sapi-sapi mereka

 

Pada contoh diatas, mustasnanya adalah بَقَرَاتِهِمْ sedangkan mustasna minhunya adalah  سُكَّانُ الْقَرْيَةِ. Keduanya tidak saling terkait karena yang satu berupa manusia, sedangkan satunya berupa hewan yaitu sapi.

No comments:

Post a Comment