Mata
Pelajaran : Shorof (Jurmiyah)
Materi : istisna’
Pemateri : Ust. Yunus, S.E.I.
Pengertian
istisna’
Dalam
bahasa arab, Istisna’ berfungsi untuk mengecualikan sesuatu. Istisna’ adalah
mengecualikan sesuatu dari kelompoknya dengan bantuan alat atau adat istisna’.
misalnya saya berkata “para siswa telah hadir kecuali muhammad”, nah kalimat
barusan merupakan contoh kalimat istisna’, dimana kata “muhammad disitu disebut
mustasna, dan kata “kecuali” merupakan adat/alat istisna’, dan kata “para
siswa” disebut mustasna minhu. Adapun pengertian dari istilah-istilah tersebut
adalah sebagai berikut:
Pengertian
mustasna
الْمُسْتَثْنَى هُوَ اسْمٌ مَنْصُوْبٌ يَقَعُ بَعْدَ أَدَاةٍ مِنْ
أَدَوَاتِ الْإِسْتِثْنَاءِ لِيُخَالِفَ مَا قَبْلَهَا فِيْ الْحُكْمِ (فؤاد نعمة،
ملخص قواعد اللغة العربية(مصر: نهضة مصر) ص. 79)
Mustasna
adalah isim manshub yang terletak dibelakang salah satu adat istisna’ untuk
menyelisihi kalimat sebelumnya dari segi hukum.
Istilah
lebih mudahnya mustasna adalah sesuatu yang dikecualikan
Pengertian
mustasna minhu
الْمُسْتَثْنَى مِنْهُ هُوَ اسْمٌ يَقَعُ قَبْلَ أَدَاةِ
الْإِسْتِثْنَاءِ (فؤاد نعمة، ملخص قواعد اللغة العربية(مصر: نهضة مصر) ص. 79)
pengertian
istisna'
Mustasna
minhu adalah isim yang terletak sebelum adat istisna’.
Istilah
lebih mudahnya mustasna adalah sesuatu atau kelompok yang mustasna merupakan
bagian darinya, atau anggotanya.
Pengertian
adat istisna’
Adat/alat
istisna’ adalah alat yang digunakan untuk mengecualikan
Contoh
istisna’
Artinya
Contoh
kalimat istisna’
Para
lelaki telah berdiri kecuali zaid
قَامَ الرِّجَالُ إِلَّا زَيْدًا
Para
siswa telah datang kecuali 2 orang
حَضَرَ الطُّلَّابُ إِلَّا طَلِبَيْنِ
Umat
islam telah shalat jum’at kecuali yang sakit
صَلَّى الْمُسْلِمُوْنَ الْجُمُعَةَ غَيْرَ الْمَرِيْضِ
Para
pesawat telah kembali, kecuali satu pesawat.
عَادَتِ الطَّائِرَةُ عَدَا طَائِرَةً
Para
pekerja telah pulang kerumah mereka kecuali muhammad
رَجَعَ الْعُمَّالُ إِلَى بَيْتِهِمْ عَدَا مُحَمَّدٍ
Para
siswa telah lulus ujian kecuali kamu
نَجَحَ الطُّلَّابُ فِيْ الْإِمْتِحَانِ سِوَىكَ
Macam-macam
istisna’
Istisna’
terbagi menjadi 2 ditinjau dari keterkaitan antara mustasna dengan mustasna
minhu, yaitu istisna’ muttashil dan istisna’ munqathi’.
Istisna’
muttashil adalah istisna’ yang mustasnanya sejenis dengan mustasna minhu.
Contoh:
قَامَ الرِّجَالُ إِلَّا زَيْدًا
Para
lelaki telah berdiri kecuali zaid
Pada
contoh diatas, mustasnanya adalah زَيْدًا
sedangkan mustasna minhunya adalah الرِّجَالُ.
Keduanya saling terkait karena mereka sejenis. Maksudnya adalah zaid termasuk
laki-laki.
Istisna’
munqathi’ adalah istisna’ yang mustasnanya berlainan sejenis dengan mustasna
minhu. Contoh:
نَامَ سُكَّانُ الْقَرْيَةِ إِلَّا بَقَرَاتِهِمْ
Para
penduduk desa telah tidur kecuali sapi-sapi mereka
Pada
contoh diatas, mustasnanya adalah بَقَرَاتِهِمْ
sedangkan mustasna minhunya adalah سُكَّانُ الْقَرْيَةِ. Keduanya tidak
saling terkait karena yang satu berupa manusia, sedangkan satunya berupa hewan
yaitu sapi.
No comments:
Post a Comment