Mata Pelajaran : Nahwu Shorof (Jurumiyah)
Materi : Huruf huruf ataf
Pemateri : Ust. Ahmad Najih, S.Pd.I
Huruf Huruf Ataf
3.(ثُمَّ)
Artinya “kemudian”. Menunjukkan makna tartib (urutan) tapi dipisah oleh waktu yang lama.
Contoh:
مَاتَ الرَّشِيْدُ ثُمَّ الْمَأْمُوْنُ
Artinya:
Telah meninggal Ar-Rasyid kemudian Al-Ma’mun
Maksudnya Al-Ma’mun meninggal setelah beberapa lama setelah Ar-Rasyid.
4. (أَوْ)
Artinya “atau”. Memiliki 5 makna:
• Tahyir, yaitu memilih antara ma’thuf dan ma’thuf alaih.
• Ibahah, yaitu boleh memilih antara ma’thuf dan ma’thuf alaih.
• Asy-syakku, yaitu ragu-ragu.
• Tasyqik artinya menyamarkan pada mukhathab.
• Taqsim artinya membagi-bagi.
Contoh:
اِقْرَأِ الجَرِيْدَةَ أَوِ الْمَجَلَّةَ
لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ
Artinya:
Bacalah koran atau majalah
Kami tinggal hanya sehari atau sebagian hari
5. (أَمْ)
Artinya “atau”. Faidahnya ada dua macam:
• Untuk ta’yin yaitu untuk menentukan antara ma’thuf atau ma’thuf alaih. Biasanya diawali hamzah istifham.
Contoh:
أَأَخُوْكَ أَحْمَدُ أَمْ مَحْمُوْدٌ؟
Artinya:
Apakah saudaramu itu Ahmad atau Mahmud?
• Menunjukkan makna taswiyah (kesamaan antara ma’thuf dan ma’thuf alaih) apabila didahului oleh jumlah yang setara.
Contoh:
سَوَاءٌ عَلَيَّ أَفَهَمْتَ مَا قُلْتُ أَمْ لمَ ْتَفْهَمْ
Artinya:
Bagiku sama saja kamu mengerti ataupun kamu tidak mengerti apa yang aku katakan.
6. (لَا)
Artinya “bukanlah”. Fungsinya adalah menafikan ma’thuf alaih. Syaratnya harus didahului oleh kalimat positif.
Contoh:
يَنْجَحُ الْمُجْتَهِدُ لاَ الْكَسْلاَنُ
Artinya:
Orang yang bersungguh-sungguh akan sukses bukan orang malas.
Maksudnya orang yang akan sukses itu adalah orang yang bersungguh-sungguh dan bukanlah orang yang malas.
7. (لَكِنْ)
Artinya “melainkan” atau “akan tetapi”. Fungsinya merupakan kebalikan dari (لَا). Syaratnya harus didahului oleh nafi atau nahyi.
Contoh:
مَا قَرَأْتُ الدَّرْسَ لَكِنِ القُرْآنَ
Artinya:
Saya tidak membaca pelajaran melainkan Al-Qur’an.
8. (بَلْ)
Artinya sama dengan (لَكِنْ) apabila didahului nafi atau nahyi. Diartikan “bahkan” jika sebelumnya amr atau kalimat positif.
لاَ تُصَاحِبْ الْكَسْلاَنَ بَل الْمُجْتَهِدَ
لِتَجْلِسْ هَادِءًا بَلْ مَصْغِيًا
Artinya:
Janganlah berteman dengan orang yang malas, melainkan dengan orang yang sungguh-sungguh.
Hendaklah kamu duduk bahkan dengarkan!
9. (حَتَى)
Artinya “hingga” atau “sampai”. Ada 3 syaratnya dalam penggunaan hatta:
• Ma’tuf adalah isim zhahir.
• Ma’tuf merupakan bagian dari ma’thuf alaih.
• Merupakan puncak dalam penambahan atau pengurangan.
Contoh:
رَكِبْتُ كُلَّ الْوَسَائِلِ حَتَّى الطَّيَارَةِ
يَمُوْتُ النَّاسُ حَتَّى الْأَنْبِيَاءُ
Artinya:
Saya naik semua alat transportasi sampai pesawat terbang.
Manusia hingga Nabi pun akan meninggal.
No comments:
Post a Comment