Mata Pelajaran : Nahwu (Jurmiyah)
Materi : Dzonna wa akhwatuha
Pemateri : Ust. Ahmad Najih, S.Pd.
Dzonna wa akhwatuha adalah fiil-fiil yang menashabkan mubtada’ dan khobar mubtada’ yang kemudian menjadikan dua maf’ulnya.
وامّا طننت وأخواتها فانّها تنصب المبتدأ والخبر على انّهما مفعولانلهاوهي ظنت وحسبت وخلت وزعمت ورأيت وعلمت ووجدت واتّخذت وجعلت وسمعت
“Adapun ظنّ dan saudara-saudaranya beramal menashabkan mubtada’ dan khobar yang kemudian menjadi maf’ul keduanya. [1] yaitu ظننت (aku menduga);زعمت خلت حسبنت (aku menduga); علمت رأيت ووجدت (aku telah mengetahui dengan yakin); وجعلت واتّخذت (aku menjadikan); ) سمعتaku telah mendengar)”.[2]
Adapun anggota dari dzonna dan saudar-saudarnya ialah sebagai berikut:
ظَنَنْتُ : aku telah menduga
حَسِبْتُ : aku telah menduga
خِلْتُ : aku telah menduga
زَعَمْتُ : aku telah menduga
رَأَيْتُ : aku telah mengetahui dengan yakin
عَلِمْتُ : aku telah mengetahui dengan yakin
وَجَدْتُ : aku telah mengetahui dengan yakin
اِتَّخَذْتُ : aku menjadikan
جَعَلْتُ : aku menjadikan
سَمِعْتُ : aku telah mendengar
Contoh:
زَيْدٌ مُنْطَلِقٌ (Zaid Berangkat) menjadi
ظَنَنْتُ مُنْطَلِقًا زَيْدًا (Aku telah menduga Zaid telah berangkat).
Dari contoh-contoh diatas bisa dilihat bahwa i’rob mubtada’ dan khobarnya (مُنْطَلِقٌ زَيْدٌ) yang tadinya rofa’ berubah menjadi nashab مُنْطَلِقًا زَيْدًا setelah kemasukan ظَنَنْتُ dimana nashabnya ditandai dengan fathah.
Perlu diketahui, bahwa ظنّ dan saudar-saudaranya yang dapat menashabkan mubtada’ dan khobar itu bukan hanya fi’il madhinya saja, tetapi semua tasrifnya juga, seperti: fi’il mudlori’, masdar, isim fa’il dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment